Share: Journal of Service Learning https://share.petra.ac.id/index.php/share <p>The SHARE journal was born as <strong>a medium of information, interaction and reflection</strong> for academicians which is projected as a vehicle <strong>to share scientific insights, services provided and learning experienced </strong>to the community. The SHARE journal is expected to be a "never-ending fire" that continues to encourage academicians in community service and service-learning activities in the community. Philosophically, journal "identity" can be interpreted as follows: 1. <strong>"SHARE"</strong> is an acronym for <strong>SH</strong>aring - <strong>A</strong>ction - <strong>R</strong><strong>E</strong>flection which means "sharing, action and reflection". This means a continuous process. 2. The word "SHARE" itself means sharing. <strong>The SHARE journal focuses on material community service</strong> <strong>activities</strong> carried out by lecturers, practitioners and students, including articles on the results of community service outcomes from the Ministry of Research and Technology grant. And this journal is not called a communication medium because the word series "sharing-action-reflection" is much more meaningful than the definition of "communication". The <strong>SHARE:</strong> Journal of Service-Learning (<a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2338-7866" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN: 2338-7866</a> | <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2655-4720" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN: 2655-4720</a>) is published twice a year, in February and August by Institute of Research and Community Outreach Petra Christian University, Indonesia.</p> en-US <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li>Authors retain the copyright and publishing right, and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution License (CC-BY)</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) followingthe publication of the article, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_new">The Effect of Open Access</a>).<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/"><img src="http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/88x31.png" alt="" /></a></li> </ol> share-jurnal@petra.ac.id (Yohanes Budi Cahyono, S.Sos., M.Psi) qhenc@petra.ac.id (Yohanes Budi Cahyono, S.Sos., M.Psi) Fri, 22 Mar 2024 12:04:25 +0700 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Front Matter (Cover, Editorial, Table of Content) https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/28115 <p>.</p> Jurnal Share Copyright (c) 2024 Jurnal Share https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/28115 Fri, 22 Mar 2024 00:00:00 +0700 Pengembangan Desain Produk Fesyen dan Interior dengan Memanfaatkan Kain Tenun Pokmas Wastra Sejahtera Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/27364 <p>Untuk dapat berkontribusi pada industri kreatif secara lebih luas dibutuhkan pengembangan produk tenun agar dapat mengikuti permintaan pasar. Mitra kerja sama pada Program Kemitran Masyarakat (PKM) ini adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Wastra Sejahtera di Kabupaten Jombang yang menghadapi kendala dalam pengembangan usahanya. Lewat kerja sama dengan Universitas Kristen Petra melalui hibah PKM maka mitra telah mendapatkan sumbangan alat baru untuk pembuatan produk tenun lusi sebagai sebuah sarana pendukung menghasilkan produk tenun baru dan melalui proses pengembangan desain tim PKM telah menghasilkan sejumlah desain tenun baru serta prototipe desain busana dan produk elemen interior yang sekiranya sesuai untuk pasar saat ini. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah <em>Design Thinking, </em>yang dipilih karena fleksibilitasnya dalam mengarahkan pendalaman masalah. Lima tahapan dalam metode ini mengarahkan kerja tim lebih fokus menggali masalah mitra, menemukan kebutuhan mitra dan menemukan solusi bagi mitra kerja sama. Hasil PKM dapat diketahui dari pertama-tama respon mitra yang merasa senang sekaligus bangga bahwa produk buatannya dapat dimanfaatkan lebih jauh. Mitra juga mengharapkan dapat bekerja sama kembali di kemudian hari karena dirasa manfaatnya yang besar. Respon penting berikutnya datang dari masyarakat yang menilai tim PKM telah berhasil mengangkat tenun menjadi lebih dikenal dan bernilai ekonomi tinggi seperti produk wastra lain yang telah dikenal sebelumnya.</p> Maria Nala Damajanti, Lintu Tulistiantoro, Purnama Esa Dora Tedjokoesoemo Copyright (c) 2024 Maria Nala Damajanti, Lintu Tulistiantoro, Purnama Esa Dora Tedjokoesoemo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/27364 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0700 Pelatihan Brand Awareness Bagi Pelaku UMKM Handycraft, Kecamatan Sukolilo https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/25863 <p><em>Brand awareness</em> merupakan kemampuan mengukur sejauh mana pengetahuan tentang keberadaan suatu <em>brand</em> atau dapat dikatakan bahwa <em>brand awareness </em>sebagai kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu <em>brand</em> sebagai bagian dari kategori produk tertentu dimana konsumen akan lebih cenderung memilih <em>brand </em>yang sudah dikenal dan mudah di dapat karena konsumen merasa sudah memahami, nyaman dan aman dengan <em>brand</em> tersebut. Pelaku usaha dapat menggunakan dan mempertahankan <em>brand awareness</em> sebagai sarana untuk memberikan informasi yang lebih detail dan mudah tersampaikan kepada para konsumen, disisi lain dengan adanya <em>brand awareness</em> dapat menjadi tolok ukur besar kecilnya suatu pangsa pasar usaha, salah satu bagian dari <em>brand awareness</em> yaitu <em>packaging</em> yang memiliki peran yang penting untuk kesuksesan suatu produk, <em>packaging</em> sebagai titik awal para konsumen ketika melihat suatu produk dan sebelum para konsumen memutuskan untuk membeli.<em> Packaging</em> merupakan suatu proses untuk melindungi dan menginformasikan orang-orang seputar produk yang dihasilkan oleh suatu <em>brand</em>. <em>P</em><em>ackaging </em>juga menjadi cerminan identitas dari sebuah <em>brand </em>yang ditunjukkan melalui produknya. Di samping itu, <em>packaging </em>juga membuat sebuah produk lebih <em>marketable</em>, aman, dan tetap bersih hingga sampai di tangan konsumen. Hasil dari pelatihan berupa pemberian materi pentingnya <em>brand awareness</em> menjadikan para ibu-ibu pelaku <em>handycraft</em> khususnya kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya merasa dan memahami akan banyaknya manfaat dari pelatihan. Para ibu-ibu semangat dengan mempraktikkan secara langsung bagaimana memilah <em>packaging</em> yang sesuai dengan produk yang di hasilkan terutama terkait ukuran produk dengan ukuran <em>packaging</em> dan mencari nama akan <em>merk</em> (labelling). Senuah kombinasi yang membuat <em>handycraft</em> untuk asesoris (bross kerudung), connector masker, jenis huruf, warna dan ukuran dari merk. Hal menarik dari pelatihan ini menjadikan ibu-ibu pelaku UMKM<em> handycraft</em> lebih mengenal dan memanfaatkan lebih jauh bahwa inovasi yang berupa pemberian <em>brand </em>dan <em>packaging</em> suatu hal yang perlu di perhatikan karena hal ini menjadi daya tarik pembeli ketika pertama kali melihat produk, tetapi tidak mengesampingkan adanya kualitas.</p> Fidiana, Endang Dwi Retnani, Dini Widyawati, Widhi Ariestianti Rochdianingrum, Hindah Mustika Copyright (c) 2024 Fidiana, Endang Dwi Retnani, Dini Widyawati, Widhi Ariestianti Rochdianingrum, Hindah Mustika https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/25863 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0700 Peningkatan Kemampuan Literasi dan Pengembangan Karakter Anak Melalui Bercerita di Lembaga PAUD di Gang Dolly https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/26880 <p>Keterampilan literasi dan karakter merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang sangat diperlukan. Namun, pada faktanya kondisi literasi anak di Indonesia masih sangat rendah. Terkhusus di Surabaya, tingkat minat baca masyarakatnya ada di angka 64,7%. Namun, angka ini masih dirasa kurang dan belum tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Khususnya di lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian lebih mengenai hal ini. Seperti di lingkungan Gang Dolly Surabaya, masih didapati anak-anak usia dini yang tidak memiliki literasi bahasa dan karakter yang baik. Selain itu, tidak semua orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya keterampilan ini untuk dimiliki anak mereka sejak dini. Melihat pentingnya melatih keterampilan literasi dan karakter sejak dini, maka diadakanlah program pengabdian masyarakat (PkM) yang dirancang dan dilakukan untuk menolong para orang tua dan juga anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan literasi dan karakter sejak dini. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan persiapan dengan melakukan riset mengenai pentingnya keterampilan literasi bahasa dan karakter anak sejak dini dan cara mengembangkannya. Setelah itu dilakukanya kegiatan survei dan percakapan dengan pihak PAUD dan Ketua RT di Gang Dolly. Setelah menemukan permasalahan dan usulan kegiatan, maka tim PkM melakukan persiapan kegiatan. Kegiatan pun akhirnya diadakan dua kali pertemuan yang berisikan materi mengenai pentingnya bercerita kepada anak-anak dan memperkenalkan cara praktis orang tua untuk nantinya dapat meningkatkan kemampuan literasi dan karakter anak. Kegiatan ini meliputi kegiatan <em>parenting class</em> dan kegiatan bersama anak-anak yaitu kegiatan bercerita, menggambar, dan juga melakukan aktivitas pendukung lainnya. Kegiatan ini dilakukan pada dua tempat yang berbeda di Gang Dolly Surabaya, yaitu PAUD Cahaya Bunda dan TK Hati Bapa. Selain memberikan materi dan kegiatan pada orang tua dan anak, program pengabdian masyarakat ini juga memberikan fasilitas penunjang literasi bahasa anak berupa pojok baca untuk kedua lembaga PAUD di sana. Setelah kegiatan berlangsung, tim melakukan evaluasi akan kegiatan tersebut kepada para peserta dan pengelola PAUD yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak kesadaran pada orang tua dan pendidik PAUD akan pentingnya keterampilan literasi dan karakter anak meningkat. Anak-anak juga mendapatkan <em>exposure</em> akan kegiatan yang mengembangkan keterampilan literasi yang menyenangkan.</p> Yulia Setia, Kristina Angelia Kharisti, Graciela Hilda Hauteas, Cristin Cahyaning Rahayu Copyright (c) 2024 Yulia Setia, Kristina Angelia Kharisti, Graciela Hilda Hauteas, Cristin Cahyaning Rahayu https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/26880 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0700 Storytelling untuk Pembelajaran Keuangan Sejak Usia Dini https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/27052 <p><em>Storytelling</em> pada anak usia dini melalui dongeng merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat menggugah minat anak-anak. Karakter pemeran dalam dongeng dapat diceritakan dengan lebih menarik melalui intonasi suara dan gerakan untuk menggugah imajinasi anak-anak sehingga dapat lebih mudah dipahami. Permasalahnya, anak usia dini sulit memahami pengetahuan keuangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan literasi keuangan pada anak usia dini melalui <em>storytelling</em> untuk menanamkan pendidikan karakter. Secara tidak langsung, dongeng dapat membentuk tabiat, sikap serta perilaku anak-anak salah satunya perilaku keuangan. Literasi keuangan yang disampaikan terkait kegiatan menabung serta menanamkan kata-kata penting tentang keuangan seperti hemat dan boros. Metode pelaksanaan dimulai dari pendataan sekolah yang diajak kolaborasi, mempersiapkan materi dan media pembelajaran sesuai karakteristik sekolah serta melakukan evaluasi akhir kegiatan. Media pembelajaran menggunakan cerita dongeng, boneka peraga, dan <em>games</em>. Kegiatan ini dilakukan lebih kurang satu semester pada tiap bulan sesuai jadwal yang ditentukan di sepuluh sekolah Taman Kanak-Kanak di Surabaya. Mahasiswa dan dosen turut berkolaborasi sebagai pemain karakter dalam dongeng yang diceritakan di kelas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan anak-anak antusias mengikuti aktivitas kelas saat sesi dongeng, merasa menjadi tokoh penting dalam dongeng sehingga ingin bertindak sesuai tokoh yang diperankan dengan membagikan atau menerapkan hal-hal baik pada teman dan keluarga. Anak-anak juga antusias bercerita kembali pada orang tua tentang kegiatan yang dilakukan saat sesi dongeng. Secara tidak langsung, orang tua turut dilibatkan untuk ikut membimbing anaknya terkait pembentukan karakter dan pengetahuan keuangan sejak usia dini. Pada akhirnya, kegiatan ini memberikan manfaat pada anak-anak di sekolah Taman Kanak-Kanak, dosen dan mahasiswa yang berkolaboasi untuk mengenalkan dan menanamkan pemahaman literasi keuangan sejak dini sehingga terbentuk generasi bijak keuangan.</p> Njo Anastasia, Nanik Linawati Copyright (c) 2024 Njo Anastasia, Nanik Linawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/27052 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0700 Pendampingan Pembentukan Paguyuban Pedagang Pasar Plono di Kalurahan Pagerharjo Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/27025 <p>Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, pasar bukan hanya tempat bertemunya antara penjual dan pembeli tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi, tempat untuk saling menukar informasi dan mempunyai peran dalam menggerakkan roda perekonomian. Walaupun memiliki potensi ekonomi yang tinggi bagi pengembangan desa, namun masih terdapat kendala dalam aktivitas perdagangannya. Sebagai unit usaha bumdes setempat, pedagang Pasar Plono belum merasakan kesejahteraannya, karena adanya beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu aktivitas rentenir yang mengganggu perekonomian pedagang, pelembagaan pedagang sebagai penyalur aspirasi belum terbentuk, konsumen menurun, daya saing dengan pelaku sejenis rendah, budaya kebersihan lingkungan usaha dan tertib parkir lemah. Mengacu permasalahan tersebut, maka pengabdi berusaha untuk turut memecahkan permasalahan dengan memberikan sumbangan bagi solusi berupa pembentukan paguyuban pedagang Pasar Plono. Untuk mewujudkan organisasi pedagang berupa paguyuban terkendala keterbatasan sumber daya pedagang tentang pemahaman sebuah organisasi. maka ditempuh dengan kerjasama antara tim pengabdi bersama pedagang dan BUM Desa Binangun Pagerharjo melakukan sosialisasi, pemetaan masalah dan kebutuhan pedagang dalam berorganisasi, pendampingan studi banding dan fasilitasi pembentukan kepengurusan paguyuban pedagang pasar. Hasil pengabdian, pedagang memiliki kesadaran akan potensi dan permasalahan yang harus dihadapi dalam menjalankan aktivitas ekonomi di Pasar Plono. Pilihan organisasi berupa paguyuban pedagang pasar menjadi solusi mengatasi permasalahan pedagang semakin mantap setelah melakukan studi banding di Paguyuban Pedagang Pasar Kasihan Ngentakrejo. Terbentuknya paguyuban pedagang bermanfaat untuk kelanjutan dan pengembangan usaha, meningkatkan daya saing serta kepercayaan masyarakat, sehingga mampu menjadi pengungkit ekonomi masyarakat desa dan kesejahteraan pedagang.</p> Rini Dorojati, Jaka Triwidaryanta Copyright (c) 2024 Rini Dorojati, Jaka Triwidaryanta https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/27025 Fri, 22 Mar 2024 00:00:00 +0700 Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Penanggulangaan Kegawatdaruratan Bagi Masyarakat Melalui Pelatihan di Desa Curah Cottok, Kapongan, Situbondo, Jawa Timur https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/26641 <p>Kondisi kegawatdaruratan yang terjadi dimana pun dan kapan pun harus segera diatasi untuk mencegah berbagai komplikasi baik itu kecacatan hingga kematian. Keadaan kegawatdaruratan dapat terjadi akibat faktor alam seperti tejadinya bencana dan ada akibat faktor lainnya seperti penyakit dan kecelakaan. Angka kejadian kegawatdaruratan di Indonesia semakin tinggi setiap tahunnya, oleh sebab itu maka diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga medis yang membantu penanggulangan kegawatdaruratan dengan masyarakat sebagai pemberi respon awal terhadap keadaan kegawatdaruratan. Masyarakat diharapkan lebih mengenal tentang tanda-tanda kegawat­daruratan dan penanganan awal ketika terjadi kegawatdaruratan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemberian pertolongan. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawat­dauratan dapat dilakukan dengan memperbanyak sosialisasi, pendidikan kesehatan, dan pelatihan bagi masyarakat. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat saat ini dilakukan di Desa Curah Cottok, Situbondo. Hal ini dikarenakan di desa ini fasilitas kesehatannya tidak memadai dan jaraknya cukup jauh sehingga jika terjadi keadaan kegawatdaruratan diharapkan masyarakat dapat menjadi penolong petama sebelum tenaga medis datang. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Curah Cottok sehingga dapat berperan aktif dalam penanganan kegawatdaruratan. Sebanyak 30 orang kader dan perangkat desa mengikuti kegiatan ini dengan aktif. Pelatihan dilakukan dengan membagi dua sesi pertemuan. Sesi pertama ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan kegawatdaruratan sehingga menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam penyampaian materi oleh fasilitator. Sesi pertama dinilai dengan melakukan pre-test dan post-test untuk meng­evaluasi pengetahuan peseta. Sesi kedua dilakukan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam membantu mengatasi keadaan kegawatdaruratan, disampaikan dengan metode demostrasi oleh fasilitator dan dievaluasi dengan redemonstrasi oleh peserta sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Berdasarkan kegiatan di dua sesi tersebut didapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan penanggulangan kegawat­daruratan.</p> Kristina Pae, Andrew Joewono Copyright (c) 2024 Kristina Pae, Andrew Joewono https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://share.petra.ac.id/index.php/share/article/view/26641 Fri, 22 Mar 2024 00:00:00 +0700