Pelaksanaan Imbal Jasa Lingkungan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Menjadi Produk Bernilai Lebih di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan

Authors

  • Hari Wicaksono PT Tirta Investama Aqua Keboncandi
  • Nurul Huda Budidaya Padi Ramah Lingkungan
  • Purjoko Yayasan Sekola Konang Indonesia
  • Juman Kelompok Masyarakat Peduli Sungai Pranata Desa Keboncandi
  • Rutma Pujiwat Badan Riset dan Inovasi Indonesia
  • Fastha Aulia Pradhani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

:

https://doi.org/10.9744/share.10.2.51-60

Keywords:

PES, kompos, Taman Kehati, budidaya padi ramah lingkungan, STOMATA

Abstract

Pengelolaan Sumber Daya Alam berkelanjutan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat merupakan salah satu tantangan global dan membutuhkan soludi inovatif. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mewujudakannya adalah dengan konsep imbal jasa lingkungan (Payment for Enviromental Service / PES), Implementasi PES dapat bervariasi, mulai dari skema lokal hingga internasional, dan mencakup berbagai jasa lingkungan seperti penyediaan air bersih, pemulihan ekosistem, perlindungan keanekaragaman hayati, perbaikan unsur hara dan penyerapan karbon. Indonesia termasuk negara yang telah melakukan implementasi konsep Pembayaran Jasa Lingkungan, salah satunya yang telah dilakukan oleh PT. Tirta Investama Aqua Keboncandi berkolaborasi dengan Yayasan Sekola Konang Indonesia (YSKI) dalam rangka konservasi tanah dan air, serta peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan adalah program pendampingan pembuatan kompos untuk warga di kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, yang lokasinya berdekatan dengan pabrik Aqua Keboncandi. Kegiatan ini sejalan dan merupakan keberlanjutan dari program Taman Kehati Pabrik Aqua Keboncandi untuk kelestarian sumberdaya hayati dengan memanfaatkan sampah daun dan ranting di area Taman Kehati, kemudian diolah di rumah kompos dengan penambahan EM4. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa program ini mampu meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat dengan 75% peserta program melaporkan perubahan perilaku positif dalam pengelolaan lingkungan. Selain itu juga diperoleh manfaat lingkungan berupa pengurangan limbah organik dan peningkatan kesuburan tanah; serta manfaat ekonomi dari pengurangan biaya produksi pertanian hingga 30% dan terciptanya sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Pupuk kompos yang telah dihasilkan tidak hanya dipergunakan sebagai pupuk untuk Taman Kehati, tetapi juga dimanfaatkan oleh kelompok tani di Winongan untuk budidaya padi ramah lingkungan dan sekolah dampingan program STOMATA.

Author Biographies

Hari Wicaksono, PT Tirta Investama Aqua Keboncandi

Manager CSR PT Tirta Investama Aqua Keboncandi

Nurul Huda, Budidaya Padi Ramah Lingkungan

Petani Champions Budidaya Padi Ramah Lingkungan

Juman, Kelompok Masyarakat Peduli Sungai Pranata Desa Keboncandi

Ketua Kelompok Masyarakat Peduli Sungai Pranata Desa Keboncandi

References

Argarini, D. F., Rochsun, R., Sunuyeko, N., & Litik, B. S. Y. (2023). Pelatihan pembuatan pupuk kompos dari daun kering. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat, 1(01), 14–21. https://doi.org/10.33503/prosiding_pengabmas.v1i01.3567

BPS-Statistics Indonesia. (2020). Statistik lingkungan hidup Indonesia 2020.

BPS Kabupaten Pasuruan. (2022). Kecamatan Winongan dalam angka.

BPS Provinsi Jawa Timur. (2022). Luas panen, produktivitas, dan produksi padi menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur, 2021 dan 2022. [Online] Diambil dari https://jatim.bps.go.id/

statictable/2023/03/16/2521/luas-panen-produktivitas-dan-produksi-padi-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-timur-2021-dan-2022.html

ESCAP, U. N. (2009). Innovative socio-economic policy for improving environmental performance: Payments for ecosystem services.

Eliana, R., Hartanti, A. T., & Canti, M. (2019). Metode komposting takakura untuk pengolahan sampah organik rumah tangga di Cisauk, Tangerang. Jurnal Perkotaan, 10(2). https://doi.org/10.25170/perkotaan.v10i2.306

Ho, T. T. K., Tra, V. T., Le, T. H., Nguyen, N. K. Q., Tran, C. S., Nguyen, P. T., Vo, T. D. H., Thai, V. N., & Bui, X. T. (2022). Compost to improve sustainable soil cultivation and crop productivity. Case Studies in Chemical and Environmental Engineering, 6(March), 100211. https://doi.org/10.1016/j.cscee.2022.100211

IPCC. (2017). An IPCC Special Report on climate change, desertification, land degradation, sustainable land management, food security, and greenhouse. In International Encyclopedia of Geography: People, the Earth, Environment and Technology.

Nur T., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan bioaktivator EM 4 (Effective Microorganisms). Konversi, 5(2), 2541–3481. https://doi.org/10.20527/k.v5i2.4766

Pandyaswargo, A. H. & Premakumara, D. G. J. (2014). Financial sustainability of modern composting: the economically optimal scale for municipal waste composting plant in developing Asia. International Journal of Recycling of Organic Waste in Agriculture, 3(3). https://doi.org/10.1007/s40093-014-0066-y

Pergola, M., Persiani, A., Palese, A. M., Di Meo, V., Pastore, V., D’Adamo, C., & Celano, G. (2018). Composting: The way for a sustainable agriculture. Applied Soil Ecology, 123(October 2017), 744–750. https://doi.org/10.1016/j.apsoil.2017.10.016

Puspadewi, S, Sutari, W., & Kusmiyati. (2016). Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (POC) dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. var Rugosa Bonaf) kultivar Talenta The effect of organic liquid fertilizer concentration and N, P, K fertilizer. Jurnal Kultivasi, 15(3), 208–216.

Rahmawanti, N. & Dony, N. (2014). Pembuatan pupuk organik berbahan sampah organik rumah tangga dengan penambahan aktivator EM4 di daerah Kayu Tangi. Ziraa’ah, 39(1), 1–7.

Downloads

Published

2024-08-31

How to Cite

Wicaksono, H., Huda, N., Purjoko, P., Juman, J., Pujiwat, R., & Pradhani, F. A. (2024). Pelaksanaan Imbal Jasa Lingkungan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Menjadi Produk Bernilai Lebih di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Share: Journal of Service Learning, 10(2), 51-60. https://doi.org/10.9744/share.10.2.51-60